11/08/2011

Pep Guardiola Angkat Topi Untuk Sir Alex Ferguson

Kendati hanya menangani United selama 25 tahun terakhir ini, pada kenyataannya Sir Alex menukangi skuad yang berbeda-beda selama kurun waktu tersebut.

 

Segenap pelaku sepakbola Eropa turut menyampaikan apresiasi dan pujian terhadap pencapaian Sir Alex Ferguson yang telah genap melatih Manchester United selama seperempat abad, termasuk juga Pep Guardiola.

El entrenador Barcelona itu amat kagum terhadap kemampuan orang Skotlandia yang namanya baru diabadikan sebagai label tribun utara Stadion Old Trafford itu menjaga kesuksesan The Red Devils dalam waktu yang begitu lama.

Pasalnya, walaupun notabene hanya menukangi satu klub usai resmi ditarik dari Aberdeen pada 6 November 1986, pada kenyataannya Sir Alex menukangi skuad yang berbeda-beda dari masa ke masa.

"Saya ingin memberinya selamat. Ketika seseorang telah menghabiskan 25 tahun di sebuah tim seperti Manchester United, satu-satunya hal yang bisa Anda lakukan hanyalah berdiri dan mengangkat topi untuknya," kata Pep dalam sebuah konferensi pers.

"Saya ingin bisa membangun ulang tim, karena meskipun Anda berada di tim yang sama faktanya tim tersebut selalu berubah karena Anda di sana selama 25 tahun, mereka semua adalah tim baru, dan selalu kompetitif."

"Dia melakukannya di tim yang sama, tapi itu seperti mengganti tim, mengambil 11 pemain berbeda, skuad yang berbeda, tapi sanggup tetap kompetitif," jelas Guardiola, yang mengantar Barca dua kali mengalahkan United di final Liga Champions 2008/09 dan 2010/11.<script type="text/javascript" src="http://ad.doubleclick.net/adj/gna.id/level2;tile=3;sz=160x600;ord=231401?area=2l&pos=2&ord=231401"></script>
"Hanya orang sangat intiuitif yang bisa melakukan ini, orang-orang yang tahu apa yang mereka inginkan dan apa yang mereka cari. Saya ingin mengucapkan selamat kepadanya dan berharap dia masih akan melatih selama bertahun-tahun ke depan," tandasnya.

Fergie mendapatkan kado manis selebrasi pencapaian emas ini berupa kemenangan 1-0 United atas Sunderland di Old Trafford pada Sabtu kemarin.

Tiga angka tersebut membuat Si Setan Merah terus menjaga jarak dengan Manchester City yang menempati pucuk klasemen Liga Primer Inggris.


sumber : goal

Nemanja Vidic: Kekalahan Di Derby Beri Kami Pelajaran

Nemanja Vidic menilai Manchester United mendapatkan pelajaran berharga usai dipermalukan oleh Manchester City di Old Trafford.



Kapten Manchester United Nemanja Vidic menyatakan mereka akan berusaha untuk tampil lebih baik lagi, terutama di lini pertahanan, usai dipermalukan oleh Manchester City.

Seperti yang diketahui, skuad asuhan Sir Alex Ferguson belum kebobolan lagi semenjak dihajar 6-1 oleh City.

"Setelah pertandingan menghadapi City, kami menyadari kami harus bermain sebagai tim, kami harus bertahan lebih baik lagi. Dan saya pikir kami telah melakukannya dalam empat pertandingan terakhir," ujar Vidic.

"Kami sangat puas dengan fakta bahwa kami memenangkan empat pertandingan tersebut tetapi jika anda melihat performa kami, maka kami seharusnya dapat lebih baik lagi."

"Gol-gol akan datang lagi apabila kami terus memenangkan pertandingan karena kepercayaan diri juga akan kembali. Sungguh penting kami menunjukkan kesolidan, kerja keras sebagai tim dan menjaga clean sheets."

"Itulah jalan untuk meraih gelar juara Liga Primer Inggris dan berjalan jauh di Liga Champions."

"Anda tidak dapat bermain sepakbola yang luar biasa, yang indah, terus menyerang setiap saat karena itu akan membuat tim lawan mendapatkan kesempatan. Anda harus seimbang."

"Sejujurnya kami dapat bermain lebih baik dalam hal kerja sama, menciptakan peluang, mencetak gol tetapi kami harus menemukan keseimbangan. Dan ketika kami mencari keseimbangan tersebut, hal terpenting adalah terus memenangkan pertandingan."


sumber : goal

Patung & Nama Tribun Bagi Sir Alex Ferguson

Manchhester United mengubah tribun Utara stadion Old Trafford menjadi Sir Alex Ferguson untuk menghormati 25 tahun kepemimpinan sang manajer. Hal ini diutarakan langsung ketua umum David Gill.

Juru taktik asal Skotlandia itu merapat ke Manchester dari Aberdeen pada tahun 1986. Di laga perdananya, Sir Alex mendetrita kekalahan 2-0 dari Oxford United tetapi di kemudian hari dia bertransformasi menjadi manajer paling sukses di dunia sepakbola.

"Alex - 25 tahun adalah pencapaian luar biasa. Atas nama fans Manchester United  dan sepakbola secara umum, SELAMAT!" kata David Gill.

"Klub ingin merayakan hal ini dengan cara istimewa, hari ini saya dengan bangga mengatakan tribun Utara -yang terbesar di stadion - berganti nama menjadi tribun Sir Alex Ferguson."

"Bersama kami dalam waktu yang lama benar-benar hebat. Sir Alex telah menanamkan namanya sendiri sebagai manajer paling sukses dalam sejarah sepakbola Inggris. Berhasil meraih sederet gelar juara dan menciptakan skuad dengan kemampuan yang dikagumi di seluruh dunia."

"Kontribusi Alex kepada United sangat besar dan stadion Old Trafford adalah testimonial terhadap kemampuan dan kesuksesannya."

Rencana untuk membangun patung di depan tribun Sir Alex Ferguson bagi manajer berusia 69 tahun itu kemudian di umumkan. Rencananya pekerjaan bakal rampung Agustus 2012.<script type="text/javascript" src="http://ad.doubleclick.net/adj/gna.id/level2;tile=3;sz=160x600;ord=469491?area=2l&pos=2&ord=469491"></script>

"Jajaran direksi merasa sudah waktunya mengambil langkah unik. Nantinya, karya Philip Jackson akan bersanding dengan karyanya yang lain; Sir Matt dan United Trinity."

"Perhargaan ini dibuat sebagai rasa ucapan terima kasih jajaran direksi, staf, pemain dan penggemar Manchester United atas kegembiraan yang dihadirkan Alex selama seperempat abad ini."

Setelah mengatarkan United meraih kemenangan 1-0 atas Sunderland, Anders Lindegaard tidak mau ketinggalkan memuji bosnya melalui akun twitter. Kiper muda itu menulis dia akan cukup senang jika ada satu tempat duduk dinamai namanya.

"Pelatih sekarang memiliki tribun dan sebuah patung - Andai saja memiki satu tempat duduk yang dinamai nama saya. Anyway, hari ini begitu indah dan kami meraih apa yang diinginkan!" 

SEA Games 2011: Indonesia Bantai Kamboja Setengah Lusin Gol

Timnas Indonesia U-23 berhasil membantai Kamboja dengan setengah lusin gol. Empat gol Indonesia di babak pertama dicetak oleh Patrich Wanggai di menit ke-29 dan ke-40, Titus Bonai pada menit ke-27, dan Gunawan Dwi Cahyo di menit ke-37.

Sementara gol tambahan di babak kedua dicetak oleh dua pemain pengganti yaitu Andik Vermansyah dan Ramdani Lestaluhu.

Seperti yang diperkirakan sebelumnya, timnas Indonesia langsung tampil menyerang lini pertahanan Kamboja. Pada menit ke-empat memperoleh peluang emas melalui tandukan Abdulrahman, sayang bola masih sedikit terlalu tinggi di atas mistar gawang Kamboja.

Tiga menit kemudian, giliran Ferdinand Sinaga yang mengancam gawang Kamboja. Ferdinand dengan cepat menyongsong bola terobosan dari rekannya, namun tendangannya di kotak penalti masih dapat ditepis dengan baik oleh kiper Kamboja.

Kamboja sempat mengejutkan suporter tuan rumah ketika pada menit ke-19, tim tamu berhasil menjebol gawang Kurnia Meiga. Beruntung gol tersebut dianulir wasit karena pemain tersebut terjebak dalam posisi off-side terlebih dahulu.<script type="text/javascript" src="http://ad.doubleclick.net/adj/gna.id/level2;tile=3;sz=160x600;ord=416834?area=2l&pos=2&campaign=indozone&ord=416834"></script>

Ferdinand Sinaga hampir membuat Indonesia unggul pada menit ke-24. Titus Bonai yang berhasil menerobos masuk dengan aksi individunya melepas umpan matang ke Ferdinand, sayang meskipun Ferdinand berdiri bebas, dia tidak dapat memanfaatkan umpan tersebut.

Titus Bonai akhirnya menjadi sosok pemecah kebuntuan bagi Indonesia di menit ke-27. Memanfaatkan umpan silang dari Stevie Bonsapia, Tibo dengan sempurna menyambut bola dengan tandukannya, dan kiper Kamboja gagal mengantisipasi tandukan striker Persipura Jayapura tersebut sehingga kedudukan menjadi 1-0.

Hanya dua menit berselang, Indonesia berhasil menggandakan kedudukan menjadi 2-0. Kali ini melalui kaki Patrich Wanggai yang menjadi eksekutor tendangan bebas di sisi kiri pertahanan Kamboja.

Unggul dua gol tetap tidak membuat Indonesia puas, kembali pada menit ke-37 gawang Kamboja berhasil dibobol oleh tuan rumah. Bek Gunawan Dwi Cahyo berhasil mencatatkan namanya di papan skor setelah berhasil memanfaatkan kesalahan kiper Kamboja yang gagal mengantisipasi tendangan sudut Oktovianus Maniani, kedudukan pun menjadi 3-0 untuk keunggulan tim Merah Putih.

Tertinggal tiga gol, Kamboja mencoba untuk keluar menyerang, namun hal tersebut membuat lini pertahanan tim tamu terbuka. Hasilnya Indonesia berhasil memperlebar kedudukan menjadi 4-0 melalui gol kedua Patrich Wanggai memanfaatkan umpan Okto di menit ke-40.

Pada babak kedua, Kamboja langsung tampil menggebrak untuk mengejar ketertinggalan. Kiper Arema Indonesia Kurnia Meiga dipaksa melakukan penyelamatan gemilang di menit pertama paruh kedua berjalan.

Kamboja tampil lebih keluar menyerang di awal babak kedua ini, beberapa kali tim tamu menekan lini belakang Indonesia, namun Abdul Rahman dan kawan-kawan masih dapat menjaga konsentrasi mereka.

Patrich Wanggai hampir melengkapi golnya menjadi hat-trick seandainya dia dapat memanfaatkan peluang yang dia dapat pada menit ke-63, sayang tendangan jarak jauhnya masih melenceng tipis dari gawang Kamboja.

Indonesia kembali memegang kendali permainan sejak masuknya Andik Vermansyah dan Ramdani Lestaluhu. Pada menit ke-78, Okto hampir ikut mencatatkan namanya di papan skor setelah menerima umpan matang dari Titus Bonai, namun sayang meskipun sudah berhadapan dengan kiper, Okto gagal menaklukkan Suyathi.

Dua menit kemudian, giliran kapten Egi Melgiansyah yang mendapatkan peluang. Berdiri bebas di luar kotak penalti, Egi melepas tendangan keras, sayang bola hanya menerpa mistar gawang.

Pada menit ke-81, Indonesia akhirnya benar-benar memperlebar kedudukan menjadi 5-0 setelah tendangan keras Andik berhasil menembus gawang Kamboja.

Tertinggal lima gol tampaknya membuat mental Kamboja merosot drastis. Dua menit kemudian, memanfaatkan kesalahan bek Kamboja, dengan kecepatannya Andik berhasil membawa bola ke depan gawang dan dengan tenang pemain berusia 19 tahun tersebut menyodorkan bola ke Ramdani Lestaluhu yang dengan mudah menceploskan bola ke gawang yang kosong.

Gol tersebut menjadi gol terakhir di pertandingan ini, dan hasil 6-0 membuat Indonesia menempati puncak klasemen sementara grup A, unggul dua poin dari Malaysia dan Singapura yang bermain imbang sebelumnya.


sumber : goal