10/24/2011

IP Addres Class

TCP/IP menggunakan address class untuk memutuskan bagaimana mengekstraksi
host part
dan
network part
. Address dibagi menjadi 5 class :
A, B dan C digunakan untuk address biasa
D untuk multicasting
E dicadangkan (untuk research)
24 bit host part
Class A
0
16 bit host part
Class B
1 0
8 bit host part
1 1 0
Class C
Class D
1 0
1
1
Class E
1
1
1
1
0
Dari bit network dan host part maka dapat diketahui jumlah jaringan dan jumlah host per
jaringan untuk setiap class.
Jumlah
Jumlah host
jaringan
per jaringan
A 128 16.777.216
B 16..364 65.526
C 2.097.152 256
Fixed-Length Subnet Mask (FLSM)
IP Address adalah hirarki
two tier
dimana dalam setiap alamat teridiri dari alamat jaringan
(network address) dan alamat host (host address) dalam struktur 32 bit. Pola pengalamatan
semacam itu membatasi skalabilitas disebabkan adanya batasan bahwa semua jaringan
menggunakan ruang alamat sesuai dengan ketentuan ukuran klas yaitu : kecil, sedang dan
besar.
Untuk mengatasi hal diatas maka dibuatlah
tier
ketiga untuk menghasilkan alamat
subnetwork dengan cara meminjam bit dari porsi alamat host untuk digunakan membuat
alamat subnetwork (subnetwork address) sebagai perluasan/ekstensi dari alamat jaringan
(network address). Maka dengan demikian dapat dibuat jaringan-jaringan yg lebih kecil
dengan alamat yg unik dari jaringan yg lebih besar. Proses ini disebut subnetting, tujuannya
adalah menggunakan ruang alamat jaringan secara lebih efisien.


Dalam konsep
two tier
, ada dua tier pengalamatan yaitu :
Network address
Host address
Dalam
three tier
, ada tiga tier pengalamatan yaitu :
Network address
Subnet address
Host address
Dalam konteks FLSM, subnet address dihasilkan dari bit yg dipinjam dari porsi host
address. Porsi Network address disebut sebagai
Network mask,
sedangkan bit pinjaman
(borrowed bits) disebut
bit mask
, keduanya (netwotk mask dan bit mask) menghasilkan
extended network prefix
.
Table  3-1. Network Masks 
Address Class  Dotted-Decimal Form  Dotted-Binary Form
Class A  255.0.0.0  11111111.00000000.00000000.00000000
Class B  255.255.0.0  11111111.11111111.00000000.00000000
Class C  255.255.255.0  11111111.11111111.11111111.00000000
Table  3-2. Subnet  Masks 
Borrowed Bits  Dotted-Decimal Form  Dotted-Binary Form
2 255.255.255.192 11111111.11111111.11111111.
11
000000
3 255.255.255.224 11111111.11111111.11111111.
111
00000
4 255.255.255.240 11111111.11111111.11111111.
1111
0000
5 255.255.255.248 11111111.11111111.11111111.
11111
000
6 255.255.255.252 11111111.11111111.11111111.
111111
00
Table 3-3. Hosts Versus Subnets in a 24-Bit Network
Number of Bits in the
Number of Usable
Number of Usable
Network Prefix  Subnet Mask
Subnet Addresses
Hosts Per Subnet
2 255.255.255.192 2  62
3 255.255.255.224 6  30
4 255.255.255.240 14 14
5 255.255.255.248 30 6
6 255.255.255.252 62 2


Dari table 3-3 baris pertama :
Number of bit in the network prefix = 2, adalah banyaknya bit 1 (warna merah) pada octet ke
4 pada table 3-2, yg biasa disebut dengan bit mask.
Subnet mask = 255.255.255.192 , adalah decimal dari binair
11111111.11111111.11111111.11000000
Number of usable subnet address = 2, merupakan hasil dari  2
2
2
Number of usable hosts per subnet = 62, merupakan hasil dari 2
2
6
Dimana angka 6 diperoleh dari banyaknya bit 0 pada octet ke 4
Kelemahan subnetting dengan FLSM
Fixed-Length Subnet Mask memiliki kelemahan atau kekurangan dalam hal efisiensi dan
pemborosan pengalamatan karena adanya ketentuan sbb:
Subnet dengan bit 0 semua atau 1 semua, tidak digunakan (dicadangkan)
Host address dengan bit 0 semua atau 1 semua, tidak digunakan (dicadangkan)
Hanya ada satu ukuran mask untuk semua subnet
Oleh karena itu dibuat mekanisme yg disebut
Classless Interdomain Routing (CIDR)
Table 3-7. Mapping Significant Addresses with a 3-Bit Mask
Binary Network Plus Subnet Address  Decimal Translation
Base 11000000.10101001.01111101.00000000  192.169.125.0
Subnet 0  11000000.10101001.01111101.
000-00000
192.169.125.0
Subnet 0  11000000.10101001.01111101.000-00001  192.169.125.1
Subnet 0
Subnet 0  11000000.10101001.01111101.
000-11111
192.169.125.31
Subnet 1  11000000.10101001.01111101.
001-00000
192.169.125.32
Subnet 1  11000000.10101001.01111101.001-00001  192.169.125.33
Subnet 1
Subnet 1  11000000.10101001.01111101.
001-11111
192.169.125.63
Subnet 2  11000000.10101001.01111101.
010-00000
192.169.125.64
Subnet 2  11000000.10101001.01111101.010-00001  192.169.125.65
Subnet 2
Subnet 2  11000000.10101001.01111101.
010-11111
192.169.125.95
Subnet 3  11000000.10101001.01111101.
011-00000
192.169.125.96


Table 3-7. Mapping Significant Addresses with a 3-Bit Mask
Binary Network Plus Subnet Address  Decimal Translation
Subnet 3  11000000.10101001.01111101.011-00001  192.169.125.97
Subnet 3
Subnet 3  11000000.10101001.01111101.
011-11111
192.169.125.127
Subnet 4  11000000.10101001.01111101.
100-00000
192.169.125.128
Subnet 4  11000000.10101001.01111101.100-00001  192.169.125.129
Subnet 4
Subnet 4  11000000.10101001.01111101.
100-11111
192.169.125.159
Subnet 5  11000000.10101001.01111101.
101-00000
192.169.125.160
Subnet 5  11000000.10101001.01111101.101-00001  192.169.125.161
Subnet 5
Subnet 5  11000000.10101001.01111101.
101-11111
192.169.125.191
Subnet 6  11000000.10101001.01111101.
110-00000
192.169.125.192
Subnet 6  11000000.10101001.01111101.110-00001  192.169.125.193
Subnet 6
Subnet 6  11000000.10101001.01111101.
110-11111
192.169.125.223
Subnet 7  11000000.10101001.01111101.
111-00000
192.169.125.224
Subnet 7  11000000.10101001.01111101.111-00001  192.169.125.225
Subnet 7
Subnet 7  11000000.10101001.01111101.
111-11111
192.169.125.255
Classless Interdomain Routing (CIDR)
Table  6-1. CIDR  Notation 
CIDR Notation  Decimal Mask  Number of Possible Host Addresses
/5 248.0.0.0 134,217,728
/6 252.0.0.0 67,108,864
/7 254.0.0.0 33,554,432
/8  255.0.0.0  16,777,216 (Class A network)


Table  6-1. CIDR  Notation 
CIDR Notation  Decimal Mask  Number of Possible Host Addresses
/9 255.128.0.0 8,388,608
/10 255.192.0.0 4,194,304
/11 255.224.0.0 2,097,152
/12 255.240.0.0 1,048,576
/13 255.248.0.0 524,288
/14 255.252.0.0 262,144
/15 255.254.0.0 131,072
/16  255.255.0.0  65,536 (Class B network)
/17 255.255.128.0 32,768
/18 255.255.192.0 16,384
/19 255.255.224.0 8,192
/20 255.255.240.0 4,096
/21 255.255.248.0 2,048
/22 255.255.252.0 1,024
/23 255.255.254.0 512
/24  255.255.255.0  256 (Class C network)
/25 255.255.255.128 128
/26 255.255.255.192 64
/27 255.255.255.224 32
/28 255.255.255.240 16
/29 255.255.255.248 8
/30 255.255.255.252 4
/31 255.255.255.254 2
/32 255.255.255.255 1
Dari baris pertama table 6-1 :
CIDR notation /5, binernya : 11111000.00000000.00000000.00000000, maka decimal mask :
248.0.0.0, number of host address : 2
= 134,217,728. Angka 27 merupakan banyaknya bit 0.
27
Demikian juga angka-angka yg lain diperoleh dengan cara yg sama.


Menghitung range IP Address yg ditentukan oleh sebuah address dan netmask
Dilakukan dengan cara menghitung
network part
-nya dengan menggunakan bitwise
AND
.
Selanjutnya memberikan nilai 0 pada bit sisa sehingga menghasilkan range bawah, dan
memberikan nilai 1 pada bit sisa sehingga menghasilkan range atas.
Contoh :
Tentukan range alamat yg ditentukan dari 212.140.133.181/21 (yakni dengan netmask
255.255.248.0)
IP address   212 .  140 . 133 . 181
Netmask    255 .  255 . 248 . 0
Bentuk binernya :
11010100 10001100 10000101  10110101
11111111 11111111 11111000  00000000
11010100 10001100 10000000  00000000
212   .    140   .    128   .    0
Dengan mensetting 11 bit sisa (warna hitam) ke nilai 0, maka range bawah : 212.140.128.0
Dengan mensetting 11 bit sisa (warna hitam) ke nilai 1 maka dua octet terakhir menjadi :
1000011 1  atau 135 ,dan 11111111 atau 255, sehingga range atasnya : 212.140.135.255
Jadi range adalah 212.140.128.0 212.140.135.255 atau 2
= 2048 address
11